15 Contoh Cerita Inspiratif Singkat Sebagai Suntikan Motivasi (Bagian 2)
6. Batu Besar
"Pada zaman dahulu, ada seorang raja yang senang pergi keluar istana dan mengamati rakyatnya. Suatu hari, ia memutuskan untuk menaruh sebuah batu besar di persimpangan jalan lalu bersembunyi di semak.
Setelah beberapa jam, muncul dua orang pedagang yang menaiki kereta kuda. Melihat batu besar yang menghalangi jalan, mereka menggerutu dan memilih jalan memutar. ‘Hah! Bagaimana sih raja ini? Ada batu besar seperti ini tidak segera dibereskan,’ ucap salah satu pedagang kesal.
Beberapa jam setelah pedagang itu lewat, muncul seorang petani yang memikul sayur-sayuran. Melihat batu besar menghalangi jalannya, ia pun menaruh sayurannya di tepi jalan dan mulai mendorong batu itu.
Sedikit demi sedikit batu besar itu bisa digeser dan jalan kembali normal. Petani itu kemudian kembali ke tempat ia meletakkan sayurannya. Ia menemukan sekantung koin emas beserta sebuah catatan dari raja, ‘Kuberikan emas ini sebagai hadiah telah memindahkan batu besar itu.’
Hal baik yang bisa kamu contoh dari cerita inspiratif singkat di atas adalah kemauan untuk menyelesaikan masalah. Seperti petani tadi, saat melihat sebuah batu di jalan. Meski bukan tanggung jawabnya dan tidak tahu akan diberi imbalan, ia rela menyingkirkan batu besar itu.
Pedagang pada cerita inspiratif singkat tadi adalah contoh masyarakat yang selalu menyalahkan pemerintah atas segala musibah. Padahal, mereka berdua bisa menggunakan kudanya untuk menarik batu itu dengan mudah. Tapi mereka lebih memilih untuk marah-marah dan menyalahkan pemerintah dibanding menyelesaikannya demi kepentingan bersama.
7. Batu Hitam Batu Putih
"Alkisah, ada seorang pengusaha yang berhutang pada seorang rentenir tua. Rentenir itu diketahui tertarik dengan anak perempuan si pengusaha.
Suatu hari, ia datang dengan sebuah penawaran kepada si pengusaha. Ia bersedia mengikhlaskan hutang si pengusaha asal diperbolehkan menikahi anaknya.
Si pengusaha pun menolak tawaran dari si rentenir. Tapi, rentenir itu tidak menyerah dan mengajukan sebuah penawaran baru.
Ia akan mengambil dua batu dan dimasukkannya ke dalam kantung, si pengusaha dipersilahkan mengambil satu batu dari kantung itu. Jika ternyata yang diambil batu hitam, maka hutang si pengusaha akan dihapus tapi anak perempuannya akan dinikahi si rentenir.
Si pengusaha pun menyetujui usulan tersebut. Mereka kemudian mengambil batu dari pekarangan. Saat mengambil batu, pengusaha itu melihat si rentenir memasukkan dua batu hitam ke kantung.
Pengusaha lalu berpikir keras untuk keluar dari situasi yang tak menguntungkannya itu. Saat kantung disodorkan, ia mengambil satu batu lalu ia pura-pura tersandung dan menjatuhkan batunya.
‘Aduh, maafkan kecerobohanku, Tuan. Aku tadi sudah mengambil satu batu tapi terjatuh. Mungkin kita bisa melihat warna batu yang tersisa, karena saya pasti mengambil batu yang sebaliknya,’ kata si pengusaha.
Pengusaha cerdik itu menjatuhkan batu yang digenggamnya agar tidak sempat diperiksa dan mengatakan jika mengambil batu yang berlawanan dengan yang ada di kantung. Sebab, pasti batu yang tersisa berwarna hitam. Sehingga ia selamat dari perangkap licik si rentenir.
Rentenir tua pada contoh cerita inspiratif tadi adalah gambaran seseorang yang menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan. Pantang menyerah adalah hal yang baik, tapi bagaimana caramu mencapai hasil juga penting. Menipu, merampas, dan memanfaatkan orang lain suatu ketika akan membuatmu merugi.
8. Lukisan Seorang Raja
"Dahulu, hidup seorang raja yang hanya memiliki satu mata dan satu kaki. Raja yang cacat itu adalah raja yang baik dan cerdas. Suatu hari, saat raja berjalan-jalan di galeri kerajaan ia melihat lukisan-lukisan pendahulunya. Ia lalu ingin memiliki lukisan dirinya, sebab ia merasa suatu hari anak cucunya akan melihat hal yang sama di sini.
Raja lalu memanggil semua pelukis yang ada di negerinya ke istana. Ia meminta untuk dibuatkan lukisan yang indah dan terlihat gagah untuk dipajang di galeri istana. Pelukis yang berani menerima tugas ini akan diberi imbalan sesuai dengan keindahan lukisannya.
Para pelukis mulai berpikir setelah mendengar titah raja, menurut mereka tidak mungkin bisa membuat lukisan yang indah sebab raja hanya punya satu mata dan kaki. Mereka takut jika nanti hasilnya buruk, mereka malah diberi hukuman karena dianggap menghina raja.
Pelukis-pelukis itu pun satu per satu mengundurkan diri dengan berbagai alasan. Lalu, salah seorang pelukis mengajukan diri untuk melukis raja yang cacat tersebut. Sang raja senang dengan keberanian pelukis itu.
Berminggu-minggu si pelukis mengerjakan lukisan yang diminta raja. Sampai akhirnya tiba hari saat lukisan itu dipamerkan kepada publik. Para pelukis yang mengundurkan diri datang ke istana, mereka sangsi lukisan itu akan indah.
Anggapan para pelukis itu langsung sirna ketika kain penutup lukisan itu dibuka. Sebab, hasil lukisan itu sangatlah indah dan sang raja terlihat gagah.
Di lukisan raja digambarkan sedang menunggangi kuda yang menghadap ke samping, sambil bersiap memanah. Sehingga kakinya yang cacat tidak terlihat dan matanya yang buta terpejam seperti sedang membidik. Raja sangat puas dengan hasil lukisan tersebut, ia menghadiahi sebuah kastil untuk si pelukis.
Contoh cerita inspiratif singkat di atas mengajarkan tentang keberanian dan tidak putus asa dalam menghadapi situasi sulit. Pelukis raja itu sebenarnya memiliki kesulitan yang sama dengan pelukis lainnya, yaitu obyek lukisan yang tidak sempurna. Teknik melukisnya pun mungkin tidak lebih baik dibanding pelukis lainnya. Tapi ia tidak menyerah dan berani mengambil risiko.
Jika kamu menghadapi suatu pekerjaan, jangan terpaku pada keadaan yang sulit atau hambatannya. Pikirkan cara untuk melewati hambatan tersebut. Seperti yang dilakukan pelukis dalam contoh cerita inspiratif singkat ini.
9. Jangan Terlalu Baik
"Baru-baru ini, Steve mengalami kecelakaan mobil. Karena mobilnya harus diperbaiki di bengkel untuk waktu yang cukup lama, ia terpaksa naik kereta untuk berangkat kerja.
Di stasiun ia menemukan seorang pengemis tua. Karena iba, ia memberikan sedikit uang pada pengemis tua itu. Si pengemis sangat berterimakasih atas pemberian Steve.
Esoknya, ia menemukan pengemis itu lagi. Kali ini, Steve mengajak pengemis itu untuk makan siang bersama. Saat makan ia bertanya, ‘Mengapa kau sampai seperti ini?’
Pengemis itu menjawab, ‘Karena menolong orang.’ Steve bingung dengan jawaban si pengemis tua itu.
‘Dahulu, aku sering menolong orang di sekitarku,’ kata pengemis tua, ‘Entah untuk sesuatu yang benar atau salah, aku selalu berusaha menolong orang. Sampai tanpa terasa aku sudah menghabiskan waktu dan hartaku.’
Steve bertanya, ‘Kau menyesalinya?’
Pengemis tua menjawab, ‘Tidak, hanya saja aku sedih ketika orang-orang yang kubantu dulu tidak mau membantuku saat membutuhkan bantuan. Nak, kuberi satu nasihat.’
‘Lebih baik mengundang orang kesusahan ke rumahmu, daripada membagikan bata saat kamu membangun rumahmu sendiri,’ kata si pengemis. Steve memahami kata-kata itu dan berterima kasih atas nasihatnya.
Maksud nasihat pengemis pada contoh cerita inspiratif singkat di atas adalah utamakan diri sendiri terlebih dahulu sebelum menolong orang lain. Jangan memaksakan dirimu untuk menolong orang, sebab tidak semua orang akan membalas kebaikanmu.
Ada sebuah pepatah dari Tiongkok yang berbunyi, “Terlalu banyak hal yang baik adalah sesuatu yang buruk.” Dalam hal ini, kasusnya adalah menolong orang. Menolong memang merupakan hal yang baik, tapi jika kamu tidak melihat konsekuensi pada diri sendiri maka hasilnya buruk.
10. Tes Tiga Saringan
"Pada masa keemasan Kekhalifahan Abbasiyah, hidup seorang ulama yang sangat disegani. Suatu hari, seorang pedagang kenalannya berkunjung ke rumahnya.
‘Tuan sudah tahu kabar yang baru saja kudengar tentang sahabat tuan?’ kata pedagang.
‘Tunggu dulu!’ ujar ulama, ‘Sebelum kau memberitahuku lebih lanjut, aku ingin kau melewati tiga pertanyaan dariku. Aku menamainya ter tiga saringan.’
Pedagang itu bingung. Sang ulama lalu menjelaskan, ‘Sebelum kamu bercerita tentang kawanku, ada baiknya sedikit kusaring dulu informasinya. Tes pertama, apakah kamu bisa menjamin informasi itu benar?’
Pedagang menjawab, ‘Tidak, aku baru saja mendengarnya dari seseorang. Tapi…’
‘Oke, berarti kamu tidak bisa menjamin kebenarannya.’ Ulama melanjutkan lagi, ‘Apakah kabar tentang temanku adalah suatu informasi yang baik?’
Pedagang menjawab, ‘Tidak, malah sebaliknya ia…’
‘Oke, berarti kamu akan berbicara tentang keburukan yang belum tentu benar.’ Ulama melanjutkan lagi, ‘Terakhir, apakah mengetahui hal itu memberiku keuntungan?’
‘Tidak ada,’ jawab pedagang itu.
‘Jika keburukan kawanku belum tentu benar dan tak ada keuntungan apa pun mengetahuinya, untuk apa kamu cerita?’ tanya sang ulama.
Masih suka ghibahin orang lain? Entah itu tentang tetangga, saudara, atau teman sekelasmu? Mungkin setelah membaca contoh cerita inspiratif singkat tadi, kamu bisa menyadari betapa buruknya hal tersebut.
Mendengarkan gosip buruk tentang orang lain adalah hal yang tidak berguna, sementara menyebarkan gosip adalah hal yang buruk. Coba contoh ulama pada contoh cerita tadi, ia lebih memilih tidak mendengar apa yang hendak dibicarakan pedagang daripada mendengar berita yang tak jelas kebenarannya.
...bersambung
Posting Komentar
0 Komentar