“Those who seek a better life must first become a better person” (Jim Rohn)

.......
Kita pernah meragu ketika berusaha jadi diri yang lebih baik. Satu diantara sebabnya ialah perkataan & celaan orang lain yang bisa jadi mengusik kita.
Kita yang berproses memperbaiki diri, mungkin akan diragukan balik orang lain. Tampil baik? Dikira caper. Bicara baik? Disebut, "sok alim". Mengunggah konten baik? Dibilang, "ciye lagi insaf".
Sahutan akan terdengar di sepanjang perjalanan. Menjadi keniscayaan atas perbaikan yang oleh siapapun, tengah diupayakan & dijemput keberadaannya.
Maka, halau keraguan itu. Luruskan niat untuk bebenah diri. Jadikan perbaikan sebagai keperluan pokok supaya kita bisa melanggengkan kebaikan secara berkelanjutan. Baik aja, enggak cukup.
Diejek, dituduh, disindir atau dibicarakan akan jadi tebusannya. Selama kita yakin bahwa hal yang tengah kita perbaiki adalah sesuatu yang juga akan berbuah kebaikan yang lain, teruslah melangkah.
Kita perlu inget lagi kalau hari gini, enggak ada makan siang yang gratis. Hadangan untuk berubah jadi lebih baik adalah biaya yang perlu kita "tebus".




Untuk itu, kelurusan niat akan membantu kita supaya enggak gampang baperan.
Jangan berproses untuk jadi lebih baik supaya bisa dipuji, dihargai dan disoraki orang lain karena belum tentu begitu. Kita terus berproses karena kita tengah mengusahakan hidup yang lebih baik.
Sampai di titik manapun, apresiasi atau caci maki jadi perkara yang datang silih berganti. Jadikan niat lurus tadi sebagai saringan dari semua bentuk tanggapan.
Poin yang relevan & menguatkan, ambil untuk nutrisi diri. Poin yang rentan & melemahkan, sisihkan lalu abaikan. Kaya beberapa waktu lalu, gue nerima komentar yang bisa bikin sakit hati.
Tapi gue anggap lalu karena si penyampai pun masih berproses dengan dirinya sendiri.
Gue ambil saripati yang relevan, gue abaikan perkataan yang menyakitkan. Waktu & energi kita terlalu berharga kalau harus dihabiskan buat perkara yang bikin diri jadi kurang produktif.
Pikiran tentang kondisi semua orang yang lagi berproses dengan cara & ritmenya tersendiri bikin gue tenang menjalani perbaikan sesuai keadaan.
Siapapun bebas mengomentari apapun tentang ikhtiar kita. Bagimanapun, kita adalah manusia yang paling mengenal diri kita sendiri dibandingkan orang lain. Tetap jaga laju kita. Jangan terhenti 🙂
.....
"Strength and growth come only through continuous effort and struggle" (Napoleon Hil)