"Sebab hal besar butuh kapasitas dan tanggung jawab yang besar pula, tidak mungkin memancing paus dengan umpan cacing tanah."

Ada satu hal yang sering terlewat ketika berdoa kepada Allah swt. Yaitu memperluas kapasitas.
Gini, seorang anak kecil berumur 7 tahun bilang ke ayahnya 'yah adek mau dibeliin motor balap (beneran)?' Ayahnya nanya 'buat apa dek, emang sudah bisa naik motor?' Lalu pertanyaannya, kira-kira ayahnya akan membelikan atau tidak?
Jawabannya tentu tidak. Karena salah satu alasannya 'tak sesuai dengan kemampuan anaknya'. Apakah berarti ayahnya tidak sayang? Tentu tidak juga, justru itu pertanda bahwa Ayahnya sangat menyayangi anaknya, takut-takut jika dipenuhi , hal2 yang tak diinginkan terjadi.
Maka sama halnya dalam doa, kita sering meminta hal-hal besar dalam hidup. Tentang capaian-capaian besar yang kita impikan. Tentang rezeki berlimpah, luasnya rumah, kendaraan, pangkat, pernghargaan dan lain2.
Namun disisi lain kita lupa memperluas kapasitas kita. Akankah sanggup jika telah diberi. Bertambah syukurkah kelak jika telah dimiliki.
Sebagaimana kata Salim A.Fillah bahwa salah satu kunci dari doa adalah menyiapkan jawabannya. Maksudnya apa? Sebelum 'ngeyel' minta doa kita dikabulkan, coba pikirkan terlebih dahulu untuk apa jika dikabulkan. Apakah untuk sekedar diri sendiri ataukah ada manfaatnya untuk ummat?
Dan hal yang menarik adalah Allah memberikan sesuatu itu tergantung dari kapasitas diri yang kita persiapkan. Tidak percaya?
Mereka yang berdoa untuk dirinya sendiri. Maka Allah akan kabulkan doanya sebatas untuk dirinya sendiri.
Mereka yang berdoa sebatas untuk dirinya dan keluarganya. Maka Allah kabulkan doanya sebatas dirinya dan keluarganya pula.
Dan mereka yang berdoa agar bermanfaat untuk banyak orang. Maka Allah beri kesanggupan agar bermanfaat untuk orang banyak.



Inilah kapasitas yang mesti kita luaskan. Yaitu kapasitas yang tak hanya memikirkan 'hari ini saya makan apa, keluarga saya makan apa, namun kapasitas yang lebih luas, kapasitas yang lebih banyak. Semisal memikirkan berapa banyak orang lagi yang kelaparan, dan bagaimana kita ikut dalam menuntaskan rasa laparnya.
Inilah yang perlu kita siapkan. Agar pinta kita diberikan. Agar kelak kita pun tak lalai dalam doa yang dikabulkan. Yaitu tentang untuk apa dan siapa, doa-doa yang kita panjatkan.
Maka tak mungkin memancing seekor paus di lautan luas, dengan umpan cacing tanah. Karena tak akan dapat. Dan tidak akan mungkin pula memelihara paus, di sebuah bak mandi berukuran kecil.
*Perluas kapasitasmu, perbanyak doa-doamu!